Makalah Biologi : Vertebrata
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Pendahuluan 1
Pembahasan / Isi 1
- Struktur dan fungsi tubuh 1
- Habita 2
- Klasifikasi Vertebrata 2
Kesimpulan 10
Daftar Pustaka 11
PENDAHULUAH
Biologi, sesuai dengan namanya yaitu pengetahuan hidup yang yang berarti ilmu yang mengkaji dan mempelajari tentang kehidupan. Dengan kata lain suatu studi tentnag mahkluk hidup dan berbagai teori yang mengungkap dan menjelaskan tentang dunia kehidupan.
Segala sesuatu yang berhubungan dengan tentang alam kehidupan ini penuh dengan keajaiban dan misteri. Di dalamnya banyak hal yang sangat menarik untuk dipelajari. Sehingga tidaklah mudah untuk mendefinisikan istilah hidup secara tepat. Akan tetapi, melalui pengamatan dan kegiatan dapat mencatat beberapa ciri mahkluk hidup yang membuatnya berbeda dengan benda tak hidup.
Salah satu perbedaan dasar antara tumbuhan dan hewan adalah cara mereka memperoleh makanan. Dan pada umumnya, setiap para ilmuan menjadi keingintahuan yang besar terhadap segala bentuk kehidupan di dunia ini baik manusia, tumbuhan dan hewan. Seperti halnya para ilmuan melakukan penelitian , pengamatan terhadap mahkluk hidup dengan cara berbeda-beda.
PEMBAHASAN / ISI
Vetebrata merupakan hewan langka bertulang belakang. Dalam sistem klasifikasi, vetebrata merupakan subfilum dari chordata.
Hewan chordata memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tapi lentur membentuk kerangka sumbu tubuh.
2. Memiliki tali saraf tunggal, bertulang terletak dorsal pada notokord, dan memiliki ujung anterior yang membesar berupa otak.
3. Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus.
4. Memiliki celah faring.
Filum chordata terdiri tiga subfilum, yaitu: Urochordata, Cephalochordata. dan Vertebrata
1. Subfilum Urochordata (Tunikata) memiliki ciri;
a. Tidak memiliki notokord, tali saraf, dan ekor saat dewasa.
b. Memiliki celah faring.
Contoh; Batryllus violaceus
2 Cephalo chordata (lancelet) memiliki ciri;
a. Memiliki notokord.
b. Memiliki tali saraf dorsal berlubang.
c. memiliki ekor.
d. Memiliki celah faring.
3. Vertebrata
Ukuran dan bentuk tubuh vertebrata beragam dari yang hanya beberapa mm (misal katak beracun) sampai yang berukuran beberapa meter (paus).
Struktur dan fungsi tubuh
Semua hewan yang terqolong vertebrata memiliki rangkaian tulang kecil (vertebra) yang memanjang pada bagian dorsal dari kepala hingga ekor. Tulang punggung ini berfungsi menyokong tubuh serta melindungi tali saraf.
Selain adanya tulang punggung, kesamaan ciri lain pada vertebrata adalah;
1. Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan, dan ekor pada sebagian vertebrata.
2. Kulit tersusun atas dua bagian, yaitu epidermis dan dermis dan menghasilkan rambut, sisik, bulu, kelenjar, atau horn.
3. Endoskeleton tersusun dari tulang atau tulang rawan.
4. Faring bercelah, yang merupakan tempat Jnsang pada ikan namun pada hewan darat hariya terdapat pada tingkat embrio.
5. Otot melekat pada endoskeleton untuk bergerak.
6. Sistem pencernaan memiliki kelenjar pencernaan, hati, dan pankreas.
7. Jantung beruang 2 hingga 4.
8. Darah mengandung sel darah putih dan sel darah merah berhemoglobin.
9. Rongga tubuh mengandung sistem viseral.
10. Ginjal sepasang dengan salurannya untuk mengeluarkan zat sisa.
11. Gonad sepasang pada betina dan jantan.
Habitat
Vertebrata hidup di berbagai habitat di darat maupun di perairan, termasuk laut, danau, dan sungai.
Klasifikasi vertebrata
Vertebrata dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan ada-tidaknya rahang.
1. Super kelas Agnatha
Hewan yang tergolong Agnatha berbadan panjang seperti belut dan tidak memiliki rahang. Agnatha yang masih hidup tercakup dalam kelas Cephalospidomorphi (lamprey) dan kelas Mycini (hagfish) karena tidak berahang. Ikan lamprey maupun hagfish mengambil makanan dengan cara mengisap.
2. Super kelas Gnathostomata
Hewan dalam kelompok ini memiliki rahang bersendi yang dapat digerakkan ke atas dan ke bawah. Hewan vang tergolong Gnathostomata memiliki keragaman ciri yang dibedakan menjadi enam kelas, yaitu Chondrichthyes. Osteichthyes. Amphibia, Reptilia, Aves. dan Mammalia.
Amphibia, Reptilia, Aves, dan mamalia mempunyai dua pasang anggota badan sehingga digolongkan sebagai hewan tetrapoda.
Reptilia, Aves, dan sebagian mamalia memiliki telur bercangkang untuk menahan air sehingga digolongkan hewan amniota.
a. Kelas Chondrichthyes
Hewan yang tergolong Chondrichthyes memiliki kerangka yang tersusun dari tulang rawan.
Ciri khas lain pada Chondrichthyes adalah:
1. Mulut yang berahang kuat terletak di bagian bawah tubuh.
2. Celah insang berjumlah lima, meskipun ada yang memiliki tiga, enam, atau tujuh celah insang. Tetap belum memiliki tutup insang.
3) Kulit ulet dan kasar bergerigi karena adanya sisik gelakoid.
4) Adanya sepasang pendekap (klasper) pada hewan jantan yang berfungsi
untuk menyalurkan sperma ke kloaka betina.
5) Usus pendek dan lebar berisi membran ulir untuk menyerap makanan lebih lama.
6) Hati berukuran sangat besar untuk membantu pencernaan makanan.
7) Fertilisasi terjadi secara internal.
8) Bersifat ovivar/ovovivipar. Contoh: ikan hiu, ikan pari, ikan cucut.
b. Kelas Osteichthyes
Kelompok Osteichthyes berjumlah sekitar 30.000 spesies. Ikan kelompok ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang keras yang mengandung matriks kalsium fosfat.
Ciri-ciri lain yang dimiliki kelompok ikan ini adalah:
1) Mulut terdapat di bagian depan tubuh.
2) Celah insang satu di masing-masing sisi kepala.
3) Sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian atas dan bawah.
4) Kulit licin karena sekresi mukus oleh kelenjar pada kulit.
5) Sistem gurat sisi terdapat pada sisi tubuh.
6) Usus panjang dan ramping menggulung.
7) Fertilisasi terjadi di luar tubuh.
8) Mengeluarkan telurnya atau bersifat ovipar.
9) Tipe sisik: ganrid, sikloid, atau stenoid.
Kelompok ikan bertulang keras ini hidup di laut dan hampir di setiap habitat air tawar termasuk kolam, sungai, danau, dan rawa. Contoh: Cyprinuscarpio (ikan mas), Osphronemus gouramy (ikan gurami).
c. Kelas Amfibia
Amfibia (amphis: ganda, bios: hidup) dapat diartikan hewan yang hidup di dua tempat, darat dan air.
Ciri dan sifat:
1) Tubuh dapat dibedakan menjadi kepala, leher (pendek dan tidak jelas), badan, dan anggota badan.
2) Kulit lembap dan berlendir digunakan untuk membantu pernapasan.
3) Fertilisasi eksternal, berkembang biak dengan cara bertelur.
4) Suhu tubuh poikiloterm (menyesuaikan lingkungan).
5) Jantung beruang 3 (dua serambi dan 1 bilik).
6) Sudah memiliki lubang hidung yang berhubungan dengan rongga mulut.
7) Sistem pencernaan sempurna (mulut sampai anus) dan telah memiliki kelenjar hati dan pankreas.
8) Pernapasan menggunakan paru-paru dibantu kulit.
9) Sistem ekskresi terdiri atas sepasang ginjal.
Kelas amfibi dibagi menjadi tiga ordo yaitu :
1) Urodela (Caudata)
Tubuh seperti cecak, kulit tidak bersisik, agak menanduk sedikit dan tidak memiliki selaput pendengar. Contoh: Salamander.
2) Gymmnophiona
Hidup pada tanah yang basah dan gelap, tidak mempunyai kaki, telur dikeluarkan dalam lubang di lumpur dan dilindungi induknya. Contoh: Ichthyophis glutiosus (salamander cacing).
3) Anura (tidak berekor)
Tidak berekor, memiliki kaki belakang yang lebih panjang dari kaki depan. Contoh: Rana cancrivora (katak hijau).
d. Kelas Reptilia
Reptilia merupakan kelompok hewan melata, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Tubuh ditutupi oleh sisik yang tersusun dari zat tanduk dan dapat mengelupas secara periodik.
2) Tubuh terbagi menjadi bagian kepala, leher, badan, dan ekor. Bagian ekor tidak mengalami penulangan sehingga dapat diputuskan (autotomi) dan dapat tumbuh kembali (Regenerasi).
3) Pada bagian kepala terdapat: mulut, mata, membran nictitans, lubang
hidung.
4) Jantung dapat dikatakan sudah beruang empat meskipun sekat antara bilik kanan dan kiri belum terbagi dua secara sempurna.
5) Bernapas dengan paru-paru, reptil merupakan hewan pertama dari
vertebrata yang menye-suaikan diri terhadap lingkungan kering di darat. Pada penyu air dapat bernapas dengan | kloaka.
6) Fertilisasi secara internal dan telurnya sudah bercangkang.
7) Suhu tubuh poikiloterm (berdarah dingin).
8) Berkembang biak secara ovivar atau ovovivipar.
Reptilia dibagi menjadi beberapa ordo, yaitu:
1) Ordo Lacertilia (bangsa kadal)
Tubuh dilapisi lapisan sisik (squama epidermal) berbentuk dari zat tanduk memiliki 2 pasang anggota depan, dan jari mengandung kuku. Contoh: - Mabouya multifaciata (kadal)
- Calotes jubates (bengkarung, bunglon)
- Gicko vitatus (tokek)
2) Ordo Ophidia (bangsa ular)
Tidak mempunyai alat gerak, tidak mempunyai tulang dada tapi tulang rusuknya banyak. Dapat bergerak maju dengan pertolongan otot samping dan sisik sebelah ventral. ,
Contoh: - Naja tripudians (ular sendok)
- Phyton reticulatus (ular sawah)
3) Ordo Chelonia (bangsa kura-kura)
Tubuh relatif pendek dan lebar. Kaki mengalami modifikasi menyerupai sirip. Tubuh dilindungi karapaks pada bagian atas dan bagian bawah disebut plastron. Contoh: - Chelonia mydas (penyu)
- Cuora amboinensis (kura-kura)
4) Ordo Crocodilia/Loricata (bangsa buaya)
Bertubuh besar, mempunyai rahang yang kuat. Sisik terbentuk dari bahan tulang. MempunyaiJ dua pasang kaki yang dilengkapi dengan cakar. Contoh: - Crocodylus porosus (buaya Asia)
- Alligator mississippiensis (buaya Missisipi)
e. Kelas Aves (bangsa burung) Ciri dan sifat:
1) Tubuh ditutupi oleh bulu (merupakan modifikasi dari sisik).
2) Tubuh dapat dibedakan menjadi bagian kepala, leher, badan, dan ekor.
3) Anggota atas berupa sayap dan anggota bawah berupa kaki
/ tungkai
4) Pada bagian kepala terdapat paruh.
5) Bernafas dengan paru-paru dan kantong udara (siring)
6) Jantung beruang empat sempurna terdiri atas dua serambi dan dua
bilik.
7) Suhu tubuh homoiotern (berdarah panas) suhu tubuh tidak
dipengaruhi suhu lingkungan karena telah memiliki pusat pengatur
suhu tubuh.
8) Fertilasi internal, perkembangbiakan dengan cara bertelur, telurnya
bercangkang keras.
9) Sistem pencernaan makanan terdiri atas saluran pencernaan
makanan dari mulut sampai anus dan kelenjar pencernaan terdiri
atas kelenjar ludah, hati dan pakreas.
10) Sistem ekskresi terdiri dari sepasang ginjal, pada aves tidak
memiliki kandung kemih.
Aves dibagi menjadi beberapa ordo, yaitu :
1. Casuariformes
Tungkai belakang hanya memiliki 3 jari, pada kepala, dan leher tidak bebulu. Contoh : Casuarius galeatus (burung kasuari)
2. Apterygiformes
Tungkai belakang terdapat 4 jari, paruh panjang, tungkai depan terdapat satu jari. Contoh : Apteryx sp. (beuang kiwi).
3. Aphenisdiformes
Tungkai belakang terdiri 4 jari yang dihubungkan selaput renang. Tungkai muka berbentuk sirip untuk berenang, mempunyai bulu kecil-kecil menutupi seluruh tubuhnya. Contohnya : Aptenodytes fosteri (pinguin).
4. Pelecarniformes
Tungkai depan terdapat empat jari menghadap ke depan. Diantara jari terdapat selaput renang. Paru besar bagian ujung runcing dan membengkok ke bawah dan berleher panjang. Contoh : Pelecanus roseus (burung pelican).
5. Ciconiformes
Barkaki panjang, paruh serta leher juga panjang. Contoh : Nycticoraqx nyxticorax (bangau putih).
6. Falconiformes
Tungkai belakang mempunyai jari-jari kaki dengan cakar yang runcing dan melengkung. Paruh kuat ujung melengkung kebawah. Pemakan daging. Contoh : Haliastur indus (wolung / uang)
7. Columbiformes
Pemakan biji-bijian. Paruhnya runcing melengkung ke bawah, paruh bawah ujungnya runcing melengkung ke atas. Jari 1 dan 4 menunjuk ke belakang yang tengah ke depan. Contoh : Columba livia (merpati).
8. Psitaciformes
Paruh besar, bagian atas ujungnya runcing melengkung ke bawah,paruh bawah ujungnya runcing melengkung ke atas. 1 jari dan 4 menunjuk ke belakang yang tengah ke depan. Contoh : Psittacula alezandria (burung betet).
9. Passeriformes
Tungkai belakang memiliki 3 jari menghadap ke muka dan dati jari menghadap ke belakang. Kebanyakan berkicau menggunakan lidahnya. Contohnya : Sturnus contra (burung jalak).
10. Galiformes
Tungkai belakang seperti ordo passeriformes, jari digunakan untuk mengorek-orek. Paruh pendek, tidak pandai tebang. Contoh : Paso maticus (burung merak).
11. charadriiformes
tungkai belakang panjang, diantara jari terdapat selaput, paruh agak panjang sayap kuat. Tembolok besar. Contoh : Tringa glareola (titil).
12) Strigiformes
Kepala besar membulat. Mata besar, penglihatan tajam ke arah muka. Paruh pendek kal dapat digunakan untuk memegang. Contoh: Ninox sculata (burung pungguk).
13) Procellariiformes
Sayap panjang dan sempit. Paruh agak besar. Di antara jari tungkai belakang terdapa selaput. Contoh: Diomedea exulans (burung hantu).
f. Kelas Mamalia
Mamalia dikenal sebagai hewan menyusui anaknya, hewan betina memiliki glandula mama\ (kelenjar susu) untuk menyusui anaknya.
Ciri dan sifat:
1) Tubuh ditutupi oleh rambut dan dapat dibedakan dengan jelas adanya
kepala, leher, badan dan ekor.
2) Berkembang biak dengan cara vivipar (melahirkan anaknya).
3) Kulit mempunyai kelenjar minyak dan keringat.
4) Pada kepala terdapat mulut yang terdapat gigi umumnya terdiri atas gigi seri
gigi taring geraham depan, dan geraham belakang.
5) Mempunyai dua pasang anggota gerak.
6) Jantung terdiri atas 4 ruangan (2 serambi dan 2 bilik).
7) Bernapas dengan menggunakan paru-paru.
8) Suhu tubuh homoioterm (berdarah panas).
9) Vertilisasi internal, alat kopulasi jantan berupa penis.
10) Alat ekskresi berupa sepasang ginjal.
Pembagian ordo pada mamalia:
1) Monotremata (binatang berparuh)
Mono = satu, trema = lubang dapat diartikan mempunyai satu lubang pengeluaran berup kloaka. Pada kepala terdapat paruh, kelenjar susu tidak mempunyai puting, berkemban biak dengan bertelur. Contoh: Ornithorhynchus anatinus (cungur bebek).
2) Marsupialia
Marsupialia (Marsypos = kantung) hewan berkantung di dinding perut bagi betina. Bersifc vivipar tetapi anak yang lahir belum sempurna bentuknya dan akan berkembang di dalar kantong induk. Contoh: Macropus sp (kanguru) dan Opposum.
3) Chiroptera
Chiroptera adalah mamalia bersayap dan dapat terbang (Yunani: chei = tangan, pteron = sayap). Contoh: Pteropus vampyrus (kalong).
4) Insectivora
Insectivora merupakan hewan pemakan serangga. Mempunyai rostrum (paruh) yang panjant dan meruncing. Bergigi banyak seperti mamalia lainnya tetapi tidak ada yang mengalam spesialisasi sempurna. Contoh: Crocidura brunnea (celurut).
5) Pholidota
Pholidota (Yunani, Phollis = sisik) tubuh ditutupi sisik yang terbentuk dari rambut yarn mengalami modifikasi. Contoh: Manis javanica (trenggiling).
6) Rodentia
Dapat diartikan sebagai hewan pengerat. Memiliki gigi seri yang bentuknya seperti paha dan tumbuh secara terus-menerus. Contoh: Cavia cobaya (marmot).
7) Cetacea
Bangsa ikan paus. Hidup di laut anggota depan berubah menjadi sirip untuk berenang Anggota belakang tidak ada. Mata kecil tetapi kepala besar, hewan dewasa tidak memilik
8. Carnivora
Hewan pemakan daging, mempunyai taring yang besar untuk merobek gaging, gigi seri kecil-kecil, kaki bercakar. Contoh : Felis tigris (Harimau).
9. Pinnipedia
Hewan kakinya berbulu, keempat anggota gerak berubah menyerupai sirip dengan ruas-ruas jari berbentuk duyung, bentuk tubuh sesuai untuk menyelam. Contoh : Phoca vitulina (Anjing Laut)
10. Logomorpha
Gigi seri kecil seperti hewan pengerat berjumlah 4 buah, ekor sangat pendek. Contoh : Lepus Nigricollis (Kelinci).
11. Sirenia
Hidup di air, herbivor, berambut sedikit tidak berkaki belakang, ekor lebar, dan pipih melebar seperti sirip. Contoh : Dugong Autralis (Duyung).
12. Perissodactyla
Kelompok hewan bertacak ganjil (1, 3, atau 5) jari berubah menjadi kuku, herbivior, tungkai panjang. Contoh : Eqqus caballus (Kuda).
13. Antiodactyla
Kelompok hewan bertracak genap, herbivor, berlambang kompleks. Artiodactyla dibedakan menjadi :
a. Non ruminantia : tidak bertanduk, gigi taring besar melengkung seperti gading, tidak memamah biak. Contoh : Sus babirussa (Babi rusa).
b. Ruminantia
14. Primata
Tangan dan kaki membesar, mempunyai 5 jari dengan kuku pada tangan dan kaki mata menghadap ke depan, gigi banyak menyerupai insectivora, berkembang biak dengan cara vivipar. Primata dibagi menjadi dua subordo, yaitu :
a. Prosimii, contoh : Nycticebus coucang (kungkang).
b. Anthropoidea, contoh : Pithecus pyrhus (lutung).
KESIMPULAN
Semua hewan yang tegolong vetebrata memiliki rangkaian tulang kecil (vetebrata) yang memanjang pada bagian dorsal dari kepala hingga ekor. Rangkaian vetebrata yang disebut tulang punggung ini membentuk sumbu kerangka menggantikan notokord. Tulang punggung berfungsi menyokong tubuh serta melindungi tali saraf.
Vetebrata hidup diberbagai habitat di darat maupun di perairan, termasuk laut, danau, dan sungai. Vetebrata dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan ada-tidaknya rahang. Vetebrata dengan mulut tidak berahang dikelompokkan dalam superkelas agnatha, sedangkan vetebrata berahang dikelompokkan dalam superkelas Gnathostomata.
DAFTAR PUSTAKA
• Kilogour, O.F.G..1987. Work Out Biology : GCSE. Third Edition. London : Macmilla Education Ltd.
• Mackean, D.G. 1992. Intruktion to Biology.London : John Murray.
• Soeryo, H. 1997. The Indonesian Environmental Almanac. English Edition. Jakarta: PT Multi Kirana Pratama.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete