Biologi Cell: Kloroplas
pada mikroskop
cahaya, dengan pembesaran yang paling kuat, kloroplast terlihat berbentuk
butir. Bentuk kloroplast yang beraneka ragam ditemukan pada alga. Kloroplast
bernbentuk pita spiral ditemukan pada Spirogyra, sedangkan yang berbentuk jala
ditemukan pada Cladophora, sedangkan kloroplast berbentuk pita ditemukan pada Zygnema.
Seperti halnya
mitokondria, kloroplas dikelilingi oleh membran luar dan membran dalam (Gambar
1). Membran dalam menutupi daerah yang berisi cairan yang disebut stroma yang
mengandung enzim untuk reaksi terang pada proses fotosintesis. Stroma juga
mengandung DNA dan ribosom. Pelipatan membran dalam membentuk struktur seperti
tumpukan piringan yang saling berhubungan yang disebut tilakoid yang tersusun
membentuk grana. Membran tilakoid yang mengelilingi ruang interior tilakoid
yang berisi cairan mengandung klorofil dan pigmen fotosintesis lain serta
rantai transport elektron. Reaksi terang dari fotosintesis terjadi di tilakoid.
Membran luar kloroplas menutupi ruang intermembran antara membran dalam dan
membran luar kloroplas. Walaupun kloroplas memiliki DNA, sebagian besar protein
dalam kloroplas dikode oleh gen nuklear, dihasilkan di sitoplasma dan
selanjutnya dikirim ke kloroplas.
Fungsi kloroplas
adalah sebagai tempat fotosintesis. Pada dasarnya fotosintesis seperti juga
reaksi pada mitokondria merupakan pembentukan ATP dan melibatkan transport
hidrogen dan elektron dalam senyawa-senyawa seperti NADH dan sitokrom.
Perbedaannya adalah bahwa fotosintesis menggunakan cahaya sebagai sumber energy
dan bukan substrat kimia, fotosintesis menggunakan CO2 dan air,
menghasilkan oksigen dan karbohidrat.
Reaksi
fotosintesis dirangkum sebagai berikut:
6CO2 +
12H2O + energy cahaya –> C6H12O6 +
6O2 + 6H2O
Fotosintesis
Reaksi fotosintesis
dirangkum sebagai berikut:
6CO2 +
12H2O + energy cahaya –> C6H12O6 +
6O2 + 6H2O
Oksigen yang
dikeluarkan dari tumbuhan berasal dari air dan bukan CO2. Kloroplas
menguraikan air menjadi hidrogen dan oksigen. Fotosintesis terdiri dari dua
proses. Tahap tersebut adalah reaksi terang dan siklus Calvin.
Reaksi terang
merupakan tahap fotosintesis yang mengubah energi matahari menjadi energi
kimia. Kloroplas menyerap cahaya dan cahaya menggerakkan transfer elektron dan
hidrogen ke penerima yaitu NADP+ (nikotinamida adenine
dinukleotida fosfat). Pada proses ini, air terurai. Reaksi terang pada
fotosintesis ini melepaskan O2. Pada reaksi terang, tenaga matahari mereduksi
NADP+ menjadi NADPH dengan menambahkan sepasang electron
bersama dengan nukleus hidrogen. Pada reaksi terang juga terjadi fosforilasi
yang mengubah ADP menjadi ATP. Jadi energy cahaya diubah menjadi energi kimia
dengan pembentukan NADPH: sumber dari elektron berenergi, dan ATP; energy sel
yang serba guna.
Tahap kedua
fotosintesis adalah siklus Calvin yang berawal dari pemasukan CO2 ke dalam
molekul organik yang telah disiapkan di dalam kloroplas. Proses ini disebut
fiksasi karbon. Siklus Calvin mereduksi karbon terfiksasi menjadi karbohidrat
melalui penambahan elektron. Energi untuk mereduksi berasal dari NADPH. Siklus
Calvin mengubah CO2 menjadi karbohidrat dengan menggunakan ATP hasil dari
reaksi terang. Siklus Calvin disebut juga reaksi gelap atau reaksi tak
bergantung cahaya karena tidak memerlukan cahaya secara langsung.
Pada
fotosintesis, cahaya tampak diserap oleh pigmen. Pigmen yang berbeda menyerap
panjang gelombang yang berbeda. Klorofil a bukanlah
satu-satunya pigmen yang penting dalam kloroplas. Tetapi hanya klorofil a yang
dapat berperan secara langsung dalam reaksi terang. Pigmen lain dalam membrane
tilakoid dapat menyerap cahaya dan mentransfer energinya ke klorofil a.
Salah satunya adalah klorofil b. Jika foton cahaya matahari diserap
oleh klorofil b, energi kemudian disalurkan ke klorofil a yang
beraksi seolah-olah klorofil inilah yang menyerap energi tersebut.
Dalam membran
tilakoid, klorofil tersusun bersama protein dan molekul organik lainnya menjadi
fotosistem. Fotosistem memiliki kompleks antena yang terdiri dari
klorofil a, klorofil b dan karotenoid. Jumlah dan
keragaman pigmen membuat fotosistem dapat menyerap spectrum yang lebih luas.
Saat molekul antena menyerap foton, energi disalurkan ke klorofl a yang
terletak pada pusat reaksi. Molekul yang bersama-sama menggunakan pusat reaksi
dengan klorofil a adalah akseptor elektron primer.
Pada membran
tilakoid terdapat fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem I memiliki pusat
klorofil P700 karena pigmen ini paling baik menyerap cahaya yang memiliki
panjang gelombang 700 nm. Pusat reaksi fotosistem II memiliki klorofil yang
disebut P680 karena paling baik menyerap cahaya pada panjang gelombang 680 nm.
Adanya protein yang berbeda menjadi penyebab adanya perbedaan sifat penyerapan
cahaya.
Aliran Elektron non-siklik
Aliran elektron
non-siklik dimulai ketika fotosistem II menyerap cahaya , dan electron yang
dieksitasi ke tingkat yang lebih tinggi dalam P680 diterima oleh akseptor
electron primer. Klorofil yang dioksidasi menjadi agen pengoksidasi yang sangat
kuat. Elektron diekstraksi dari air dan dikirimkan ke P680 menggantikan
elektron yang keluar dari klorofil. Air diuraikan menjadi hidrogen dan oksigen.
Elektron yang terfotoeksitasi mengalir dari akseptor elektron primer ke
fotosistem I melalui rantai transport elektron yang terdiri dari satu pembawa
elektron yaitu plastokinon (Pq), suatu kompleks yang terdiri atas dua sitokrom
, dan protein yang mengandung tembaga yang disebut plastosianin (Pc). Elektron
yang menuruni rantai, eksergoniknya berada ke tingkat energi yang lebih rendah
dan digunakan oleh tilakoid untuk menghasilkan ATP. Pmbentukan ATP disebut
fosforilasi karena digerakkan oleh energi cahaya.
Elektron
selanjutnya mencapai pusat P700 yang telah kehilangan elektronnya, karena energy
cahaya menggerakkan electron dari P700 ke akseptor electron primer pada
fotosistem I. Selanjutnya electron ditransfer melalui transfer electron .
disalurkan ke feredoksin (Fd). NADP+ reduktase menyalurkan
electron dari Fd ke NADP+. NADP+ berubah menjadi
NADPH.
Aliran Elektron siklik
Elektron yang
terfotoeksitasi dapat melalui jalur khusus yaitu aliran electron siklik. Aliran
ini menggnakan fotosistem I saja. Elektron kembali dari feredoksin ke kompleks
sitokrom dank e klorofil P700. NADPH tidak diproduksi tetapi menghasilkan ATP.
Proses pembentukan ATP ini disebut fosforilasi siklik.
Siklus Calvin
Siklus Calvin
dibagi menjadi tiga tahap yaitu :
1.
Fiksasi karbon. Molekul CO2 diikat
pada ribulosa bifosfat (RuBP) dengan bantuan RuBP karboksilase atau Rubisco.
Reaksi ini menghasilkan dua molekul 3-fosfogliserat.
2.
Reduksi. Tiap molekul
3-fosfogliserat menerima gugus fosfat baru dari ATP menghasilkan
1,3-difosfogliserat. Selanjutnya 1,3 difosfogliserat direduksi oleh sepasang
electron dari NADPH menjadi gliseraldehid 3-fosfat (G3P). G3P merupakan gula.
Setiap 3 molekul CO2 terdapat 6 molekul G3P, tetapi hanya 1
molekul G3P yang dihitung sebagai selisih perolehan karbohidrat. Satu molekul
keluar siklus dan digunakan oleh tumbuhan, sedangkan 5 molekul didaur ulang
untuk menghasilkan 3 molekul RuBP.
3.
Regenerasi akseptor CO2.
Lima molekul G3P disusun ulang dalam langkah terakhir siklus Calvin menjadi 3
molekul RuBP yang siap menerima CO2 kembali.
Tumbuhan C4
Tumbuhan C4
memfiksasi karbon dengan membentuk senyawa berkarbon empat sebagai produknya.
Tergolong tumbuhan C4 yang penting dalam pertanian adalah tebu, jagung, dan
famili rumput. Dalam tumbuhan C4 terdapat dua jenis sel fotosintetik : sel
seludang-berkas pembuluh dan sel mesofil. Sel seludang berkas pembuluh tersusun
menjadi kemasan yang padat di sekitar berkas pembuluh. Di antara
seludang-berkas pembuluh dan epidermis daun terdapat sel mesofil. Siklus Calvin
terbatas pada kloroplas seludang-berkas pembuluh. Siklus ini didahului oleh
masuknya CO2 ke dalam senyawa organik dalam mesofil.
Tahap pertama
adalah penambahan CO2 pada fosfoenolpiruvat (PEP) untuk
membentuk oksaloasetat (memiliki empar karbon). Enzim karboksilase menambahkan
CO2 pada PEP. Setelah memfiksasi CO2, sel mesofil
mengirim keluar produk berkarbon empat ke sel seludang-berkas pembuluh melalui
plasmodesmata. Dalam seludang-berkas pembuluh, senyawa berkarbon empat
melepaskan CO2 yang diasimilasi ulang ke dalam materi organik
oleh rubisko dan siklus Calvin.
Sel mesofil
tumbuhan C4 memompa CO2 ke dalam seludang-berkas pembuluh,
mempertahankan konsentrasi CO2 dalam seludang-berkas pembuluh
cukup tinggi agar rubisko dapat menerima CO2 bukan O2.
Fotosintesis C4 meminimumkan fotorespirasi dan meningkatkan produksi gula.
Tumbuhan CAM
Tumbuhan lain
seperti tumbuhan sukulen (penyimpan air), kaktus, nenas dan beberapa family
lain memiliki adaptasi fotosintesis yang lain. Tumbuhan ini membuka stomata
pada malam hari dan menutup pada siang hari. Stomata yang menutup pada siang
hari membuat tumbuhan menghemat air tetapi mencegah masuknya CO2.
Saat stomata terbuka pada malam hari, tumbuhan mengambil CO2 dan
memasukkannya ke berbagai asam organic. Metabolism ini disebut crassulacean
acid metabolism (CAM). Sel mesofil tumbuhan CAM menyimpan asam organic yang
dibuatnya selama malam hari di dalam vakuola hingga pagi hari. Pada siang hari
saat reaksi terang menyediakan ATP dan NADPH untuk siklus Calvin, CO2 dilepas
dari asam organik yang dibuat pada malam hari itu sebelum dimasukkan ke dalam
gula dalam kloroplas
0 comments:
Post a Comment